Profil Perpustakaan Sari Ilmu SMP Negeri 18 Purworejo
Profil Perpustakaan Sari Ilmu
NPP 3306 121D 1008 858
PRAKATA
Perpustakaan Sari llmu adalah perpustakaan sekolah yang terletak di SMP Negeri 18 Purworejo, yang beralamat di Jalan Kemiri-Pituruh KM 1, Kemiri, Purworejo. Perpustakaan ini berfungsi sebagai pusat sumber belajar bagi para siswa dan guru, menyediakan berbagai koleksi buku, majalah, dan bahan referensi lainnya, Fasilitas yang tersedia di Perpustakaan Sari llmu mencakup ruang baca yang nyaman, komputer dengan akses internet, dan ruang multmedia. Selain itu, perpustakaan ini juga mengadakan berbaga i program literasi dan kegiatan ekstrakurikuler untuk meningkatkan minat baca siswa, seperti bincang spendelas (podcast), gerakan literasi readthon, literasi sebelum pembelajaran ekstrakurikuler bahasa/literasi, dan diskusi buku, java corner, dan duta literasi/perpustakaan.
Dengan ingkungan yang kondusif ntuk belajar dan membaca, Perpustakaan Sari llmu berkomitmen untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan di SMP Negeri 18 Purworejo. Para siswa dan guru diharapkan dapat memanfaatkan perpustakaan ini secara optimal untuk menunjang proses belajar mengajar dan pengembangan pengetahuan,
Java Corner, Upaya SMPN 18 Purworejo Lestarikan Permainan Tradisional dalam Festival
Java Corner, Upaya SMPN 18 Purworejo Lestarikan Permainan Tradisional dalam Festival
KEMIRI, Perpustakaan Sari ilmu yang merupakan bagian integral dari SMPN 18 Purworejo mempunyai program unggulan yaitu Java Corner. Sebagai implementasinya, sekolah melakukan Festival Permainan Tradisional. Progam ini sekaligus dirangkai untuk memeriahkan peringatan HUT RI tahun ini.
Kepala SMPN 18 Nurhayati kepada Purworejo News menjelaskan, lomba tradisional diadakan untuk kelas 7, 8, dan 9. Yakni sudamanda, dam-daman, egrang bambu, egrang batok, dan aneka permainan dari gelang karet seperti semprengan, lowokan, juthitan, dan torogan.
“Ketentuannya, untuk egrang kayu satu kelasnya diwakili satu peserta putra. Egrang batok satu putri per kelas. Sudamanda dan dam-daman masing-masing satu putra dan satu putri. Sedangkan permainan dengan gelang karet yakni lowokan, juthitan , torogan. semprengan satu kelas diwakili empat putri,” jelas Nurhayati.
Lomba yang digelar Sabtu (24/8) lalu di halaman sekolah itupun berjalan seru. Para siswa sangat bergembira memainkan permainan tradisional yang jarang bahkan belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Mengingat saat ini permainan tradisional tersebut sudah kalah pamor dengan game online yang ada di HP milik para siswa.
Menurut penuturan Nurhayati, selama festival berlangsung, para siswa tidak ada yang memegang HP. Mereka bergembira bersama teman-temannya dan saling mensupport saat perlombaan berlangsung.
“Meski hadiah lomba yang diberikan hanya berupa jajanan ringan, tapi anak-anak senang dan bergembira. Ini upaya kami memperkenalkan kepada siswa bahwa banyak permainan yang juga mengasyikan, agar mereka tidak tergantung kepada gadget,” ucapnya .
Selain itu, menurut kepala sekolah, festival semacam ini merupakan upaya untuk melestarikan budaya. “Kegiatan ini akan terus kami lakukan di kesempatan mendatang,” tutur Nurhayati. Dijelaskannya bahwa festival permainan tradisional ini merupakan penutup rangkaian kegiatan yang diadakan untuk memperingati HUT RI di sekolah.
Sebelumnya, SMPN 18 telah menggelar berbagai macam kegiatan termasuk aksi bergizi dan lomba yang melibatkan seluruh warga sekolah. Seperti lomba menghias nasi goreng untuk guru/karyawan, lomba yel-yel, estafet bola dengan kardus, memasukan ballpoint dalam botol, lari karung, senam masal, dan jalan santai.
Nurhayati menandaskan, selain untuk memeriahkan HUT ke-79 RI, kegiatan tersebut juga sebagai sarana mempererat rasa kekeluargaan antar warga sekolah. Rangkaian acara ditutup dengan pembagian door prize yang disediakan dari donatur berasal dari guru dan karyawan serta pembagian hadiah kejuaraan. (Dia)
Orang Tua dan Siswa SMPN 18 Purworejo Dapat Pembekalan Bahaya Mirasantika, Judi Online, dan Kesetaraan Gender
KEMIRI, Untuk mensosialisasikan bahaya minuman keras dan narkotika (mirasantika) serta judi online yang kini kian merebak, SMPN 18 Purworejo mengundang seluruh orang tua siswa untuk mengikuti kegiatan tersebut. Selama dua hari yakni Kamis dan Jumat (25-26/7), orang tua dan siswa mengikuti kegiatan yang juga dirangkai dengan sosialisasi kesetaraan gender tersebut.
Kepala SMPN 18 Nurhayati kepada Purworejo News pada Sabtu (27/7) malam menjelaskan, selama dua hari acara tersebut berjalan lancar. Hari pertama diikuti oleh 671 orang tua kelas 7,8, dan 9. Juga dihadiri pengurus komite sekolah, Forkopincam Kemiri, dan tokoh masyarakat. Sedangkan hari kedua (Jum’at) diikuti oleh seluruh siswa SMPN 18.
“Di hari pertama, narasumber tentang kesetaraan gender disampaikan oleh Kabid PPPA Dinas PPPAPMD Ibu Henny Sapayuni Satataningsih. Narasumber tentang dampak mirasantika terhadap kesehatan oleh Bapak Nanang Wijayanto dari Dinkes. Sedangkan materi tentang bahaya Mirasantika dan judi online disampaikan oleh Kabid Kesbang Dinas Kesbangpol Bapak Bambang Wisnu,” jelas Nurhayati .
Di hari kedua, selain Heni, dua pemateri lainnya yakni Triyanto petugas dari Dinas Kesehatan dan Agus Widiyanto selaku Kadin Kesbangpol. “Sosialisasi dilakukan untuk menyatukan visi dan tujuan antara orang tua siswa, masyarakat, dan satuan pendidikan. Tujuannya adalah bersama-sama membentengi anak sebagai generasi supaya terhindar dari bahaya mirasantika dan judi online, serta memberikan pemahaman tentang kesetaraan gender,” jelas Nurhayati.
Ditambahkannya, kegiatan tersebut juga dalam rangka mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Yakni menerapkan prinsip Ki Hajar Dewantara pada tiga pilar pendidikan, yaitu bahwa pusat pendidikan adalah keluarga, masyarakat, dan satuan pendidikan sebagai tangan panjang pemerintah.
“Diharapkan nantinya agar orang tua, masyarakat, dan sekolah bersinergi bersama- sama dalam mewujudkan peserta didik meraih kesuksesannya,” tandas kepala sekolah. (Dia)
PPDB TA 2024-2025
SMPN 18 Purworejo Gelar Pesantren Ramadan Selama Seminggu, Bagikan Zakat dan Takjil
KEMIRI. SMPN 18 Purworejo menggelar kegiatan Pesantren Ramadan selama seminggu penuh, yakni mulai Senin hingga Sabtu (1-6/4). Pesantren Ramadan 1445 H tahun ini bertema Membentuk Pribadi Berakhlakul Karimah, Berkualitas dalam Iman dan Taqwa, bertujuan untuk meningkatkan pemahaman keagamaan dan moral siswa, serta membentuk karakter yang kuat dalam menjalankan ajaran agama Islam.
Kepala SMPN 18 Nurhayati menjelaskan, Pesantren Ramadan dilaksanakan di beberapa tempat. “Yakni kelas 7 di Mushola Roudhotul Jannah, kelas 8 di Multimedia Bawah, dan kelas 9 di Multimedia Atas. Pemateri yang dihadirkan adalah dosen dari IAI-An Nawawi Purworejo, antara lain M. Nurul Fahmi dengan materi Fiqih, Fitrohtul Khasanah materi Tarikh, dan Miftahur Rahman tentang Akidah Akhlak,” jelasnya.
Adapun rangkaian kegiatannya, lanjut Nurhayati, pada Senin hingga Rabu, (1-3/4) siswa melakukan Sholat Dhuha, melafalkan Asmaul Husna, dan Tadarus Al-Quran dari pukul 07.30 hingga 09.00. Materi Pesantren Ramadan diselenggarakan dari pukul 09.30 hingga 11.30, dengan pembagian materi yang berbeda untuk setiap kelas sesuai jadwal masing-masing. “Setiap siswa juga wajib menulis catatan atau rangkuman kajian materi yang disampaikan oleh pemateri,” tuturnya.
Pada Kamis, (4/4) kegiatan dimulai seperti hari sebelumnya, kemudian pada pukul 09.30 hingga 12.00 dilakukan penerimaan zakat fitrah. Siswa membawa beras dari rumah atau dapat membeli beras kepada panitia zakat di sekolah.
Pembukaan Pesantren Ramadan di SMPN 18 oleh kepala sekolah
Kemudian pada Jumat, (5/4), kegiatan dimulai seperti hari sebelumnya, dilanjutkan dengan penerimaan zakat fitrah. Jumlah zakat yang terkumpul, kata kepala sekolah, yakni sebanyak 680 paket masing-masing 2.7kg, serta santunan sebesar Rp 7 juta.
Pada hari Jumat juga dilaksanakan kegiatan berbagi takjil pada pukul 17.00 yang diikuti perwakilan kelas masing-masing dua siswa dan dilanjutkan buka puasa bersama guru dan siswa. Adapun takjil yang dibagikan untuk warga sebanyak 250 paket dus nasi dan minuman.
Kegiatan terakhir pada Sabtu, (6/4) yakni penutupan, dengan rangkaian yang sama seperti hari sebelumnya. “Kegiatan Pesantren Ramadan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman agama yang lebih mendalam serta membentuk karakter yang kuat dan berakhlakul karimah bagi siswa-siswi SMPN 18 Purworejo,” tandas Nurhayati.
https://drive.google.com/drive/mobile/folders/1A7qhRk2p0mRf7HpmC3x4gSWsJC7OT7E1?fbclid=PAAaaS7qGGoPacENZXxht2l_UXOB6nWbacqf8QHb5WaG3BPeTHk4Qlcclvg94
https://drive.google.com/drive/mobile/folders/1EebCC7oqFZhJ0rWbMqULzYB8Eg9JIXZ-?usp=sharing&fbclid=PAAabgMibPBl1NsCWHKHMycY0Ih21DCkSX98CLgH0r7P8L9I2jO8r10Ud0ng8
https://drive.google.com/drive/mobile/folders/19F3F0TdcbFMK5H-I-iF0sxTNS97X1cjY?usp=drive_link&fbclid=PAAabNpNZAe_mTfx93b1vaK1IHnLM58GTvP_WAS-2AnsimFRk0Uy-tLGJluNo
https://drive.google.com/drive/mobile/folders/1R6bQnvDxMDtJuJuHsJd9uNUcLwJMvfM0?usp=sharing&fbclid=PAAabqJ1TxSGQvteUGfvEJhoFvwVsKO0mxKxzHVML59BRyfYqTqJBKwQsI-R4
P5 Kebinekaan di SMP Negeri 18 Purworejo Sukses Gelar Kegiatan dengan Tema “Kebinekaan dalam Ragam Makanan Tradisional Nusantara”
https://youtu.be/9vIiPZXiVT0?si=NE2YEQSTZMGKXUj_
SMP Negeri 18 Purworejo telah sukses menggelar kegiatan P5 Kebinekaan dengan tema “Kebinekaan dalam Ragam Makanan Tradisional Nusantara”. Kegiatan berlangsung selama 6 hari, Senin – Sabtu, 4 – 9 Maret 2024 untuk siswa fase D kelas 7 dan 8.
Hari pertama dan kedua, Senin-Selasa, 4-5 Maret 2024, Fasilitator kelas membagi siswa dalam satu kelas menjadi 4 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri 8 siswa. Siswa terlibat dalam kegiatan literatur untuk mengenal makanan tradisional nusantara, belajar tentang beragam makanan khas dari berbagai daerah di Indonesia, membuat perencanaan membuat makanan tradisional, menuliskan resep masakan dalam bentuk teks prosedur, membuat rincian anggaran, dan berdiskusi membagi tugas untuk membawa alat dan bahan masakan sesuai kebutuhan kelompoknya.
Pada hari Rabu, 6 Maret 2024, siswa melakukan kegiatan praktik memasak makanan tradisional yang sudah direncanakan sebelumnya. Mereka dibimbing oleh guru fasilitator dalam memasak makanan tradisional nusantara. Siswa terlibat langsung dalam praktik menyajikan masakan, mereka mempraktikkan cara penyajian yang benar sesuai dengan tradisi masing-masing daerah. Kegiatan praktik memasak tahap pertama ini, makanan seperti klepon, gelangan/geblek dan lotek menjadi sajian yang paling banyak dibuat, mereka juga membuat makanan lainnya seperti nagasari, bubur candil, timus, cenil, lupis, gethuk gula aren, semar mendem, putri mandi, kue lompong, combro, dadar gulung, dan lain sebagainya.
Hari berikutnya, Kamis, 7 Maret 2024, siswa melakukan perencanaan kembali untuk kegiatan perbaikan memasak tahap kedua. Siswa kembali terlibat dalam sesi pembelajaran tentang berbagai macam makanan tradisional Nusantara. Siswa belajar tentang asal-usul, bahan-bahan, cara membuat makanan tradisional, dan merencanakan bagaimana cara memperbaiki proses pembuatan makanan tradisional agar lebih baik lagi. Dalam hal ini mereka banyak memilih makanan besar seperti Sate, Soto, Seblak, Pecel Lele, Mie Ayam, Bakmi, Nasi Goreng, Masakan ayam, Kupat tahu dan lain sebagainya.
Tanggal 8 Maret 2024, siswa kembali melaksanakan kegiatan memasak dengan memperbaiki proses pembuatan makanan, mereka menerapkan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya untuk meningkatkan kualitas hasil masakan. Beragam makanan banyak tersaji mulai dari makanan tradisional maupun modern, kegiatan dilanjutkan makan bersama sebagai bentuk kebersamaan antar siswa didalam kelas. Selain membuat makanan mereka juga mendokumentasikan aktivitas P5 Kebinekaan tentang kegiatan kebersamaan mereka dalam bentuk video kreatif praktik baik.
Kegiatan P5 Kebinekaan diakhiri pada tanggal 9 Maret 2024 dengan sesi penutupan dan refleksi. Siswa berkesempatan untuk menyampaikan pengalaman dan pembelajaran yang didapat selama kegiatan berlangsung.
Sebagai penutup, koordinator P5 menyampaikan inti dari kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang keberagaman budaya di Indonesia, khususnya dalam hal kuliner tradisional. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat rasa kebersamaan, persatuan dan kesatuan antar siswa dari berbagai latar belakang sosial maupun budaya. _Mrv.ai_
ANBK SMP Negeri 18 Purworejo
Gelar Karya Akhir Semester, Puluhan Batik Jumputan Buatan Siswa SMPN 18 Purworejo Dipamerkan
Purworejonews.com
Yudia Setiandini
KEMIRI, Mengakhiri semester ganjil 2023/2024 SMPN 18 Purworejo mengadakan berbagai kegiatan. Dengan menggandeng Smartfren, diadakan kegiatan berupa sosialisasi dan lomba. Yakni sosialisasi penggunaan gadget dan sosial media secara bijak yang diikuti oleh siswa kelas 8 pada Selasa (12/12). Lalu lomba pembuatan video konten kreatif diikuti seluruh siswa.
Juga mengikuti Kejuaraan SMK Saga ekspo dengan mendapat juara 1 voli putra dan putri yang diikuti oleh 18 sekolah. Beberapa siswa SMPN 18 bahkan mendapat predikat the best yakni Rio (best spiker putra), Bagas (best tosser putra), Reva (best spiker putri), dan Arista (best tosser putri).
Hal tersebut disampaikan Kepala SMPN 18 Nurhayati kepada Purworejo News pada Sabtu (16/12). Ditambahkannya, siswa kelas 7 dan 8 juga diajari cara pembuatan batik jumputan. Selain itu pengolahan produk peternakan dan perikanan serta berbagai macam minuman oleh kelas 9.
Market Day, siswa berjualan produk makanan minuman dan kerajinan tangan
Sebagai puncaknya, para siswa menggelar karya mereka dalam market day yang diadakan pada Sabtu (16 /12). Puluhan batik jumputan karya siswa pun dipamerkan dan dijual pada acara market day.
Termasuk juga aneka olahan produk peternakan dan perikanan. Acara tersebut dihadiri oleh para wali siswa yang sekaligus mengambil laporan hasil belajar semester ganjil.
Nurhayati mengatakan, kegiatan tersebut selain untuk mengisi acara paska PAS/PSAS juga sebagai sarana edukasi kepada siswa dalam memanfaatkan gadget agar lebih bijak dan terarah. “Selain itu juga untuk menanamkan jiwa Wira usaha agar nantinya siswa lebih mandiri,” pungkasnya. (Dia)
Kirab Budaya (HUT ke 43 Spendelas 1980-2023)
HUT ke-43, SMPN 18 Purworejo Gelar Kirab Budaya Keliling Kemiri
KEMIRI, Hari ulang tahun ke-43 SMPN 18 Purworejo berlangsung beda dari biasanya. Kali ini berupa kirab budaya yang dipimpin langsung oleh Kepala SMPN 18, Nurhayati pada Kamis (26/10). Ratusan siswa pun mengikuti kirab mengenakan aneka kostum lengkap dengan atribut pawai seperti kembang geger mayang. Dengan menaiki kuda beserta dua wakil ketua (waka), Nurhayati berkeliling wilayah Kecamatan Kemiri.
Sebanyak 723 siswa kelas 7, 8, dan 9 beserta 50 guru dan karyawan mengikuti kirab budaya. Guru dan sebagian siswa mengenakan pakaian adat Nusantara. Lainnya, memakai pakaian seragam sekolah serta atribut ekstra kulikuler seperti olah raga pencak silat, sepak bola. Juga seragam PMR, Pramuka, dan OSIS.
Adapun rute yang dilalui kurang lebih tiga KM, dimulai dari jalan utama Pituruh Kemiri menuju jalan Desa Kerep ke arah Desa Kemiri Kidul melewati lapangan kecamatan. Kemudian menuju Desa Kemiri Lor, kembali ke sekolah melewati jalan utama Desa Kerep.
Sepanjang perjalanan, banyak warga yang menonton pawai. Bahkan kembang geger mayang pun menjadi rebutan beberapa warga yang kebetulan berada di sepanjang jalan yang dilalui peserta kirab. Kepala SMPN 18 pun dari atas kuda sesekali melambaikan tangan kepada warga masyarakat yang melintas.
Usai acara, Kepala SMPN 18 Nurhayati kepada Purworejo News menyampaikan, kirab budaya dilakukan untuk memeriahkan HUT ke-43 sekolah. “HUT SMPN 18 diperingati setiap tanggal 24 Oktober. Rangkaian acaranya sudah dimulai sejak dua hari lalu,” kata Nurhayati.
Sebelumnya, menurut Nurhayati, diadakan tumpengan tasyakuran pada hari Selasa (24/10). Kemudian lomba-lomba pembiasaan dan adiwiyata. “Lomba pembiasaan berupa menyanyi lagu Indonesia Raya dan Mars Purworejo. Sedangkan lomba Adiwiyata berupa lomba kebersihan kelas,” katanya.
Selain itu juga Lomba Bahasa, antara lain membuat poster pakai HP dan bercerita dalam Bahasa Jawa. “Besok Jumat masih ada lomba pentas seni antar kelas, berupa apa saja, termasuk tari dan senam, terserah kelas masing-masing,” imbuhnya.
Adapun puncaknya yakni qotmil Quran, hadroh, pengajian, dan santunan anak yatim yang akan diadakan pada Sabtu ( 28/10). Sebelumnya siswa akan mengikuti upacara Hari Sumpah Pemuda.
Lebih lanjut Nurhayati menyebutkan, semua rangkaian kegiatan tersebut diadakan sekaligus dalam rangka melaksanakan program sekolah. Yaitu Kegiatan Tengah Semester, Bulan Bahasa, PHBI, serta merayakan HUT sekolah ke-43 pada tanggal 24 Oktober.
“Ini juga untuk memperkenalkan pada masyarakat tentang berbagai kegiatan yang ada di SMP 18. Harapannya, sesuai tema yang kami usung yaitu Bersatu dalam Keragaman, Bersinergi untuk Berprestasi Bersama Kembangkan, kami warga sekolah lebih memaknai dalam kehidupan di sekolah yang beraneka ragam,” tegasnya.
Nurhayati juga mengajak warga sekolah agar tetap bersatu dan semangat dalam meraih prestasi serta senantiasa menjaga budaya bangsanya dan mengamalkan agamanya. (Dia)