Purworejonews.com : SMPN 18 Purworejo, Sekolah Paling Banyak Peminat di Kecamatan Kemiri

SMPN 18 Purworejo, Sekolah Paling Banyak Peminat di Kecamatan Kemiri

KEMIRI, Meski ada tiga SMP negeri di Kecamatan Kemiri, tapi SMPN 18 merupakan sekolah negeri yang paling banyak diminati oleh calon peserta didik. Hal itu tampak saat PPDB dari tahun ke tahun.

Seperti  PPDB tahun ini, dari kapasitas 224 siswa, yang mendaftar lebih dari 400 calon siswa. Hal itu disampaikan oleh Waka Umum SMPN 18 Setyo Wiyono, M.Pd saat Purworejo News berkunjung ke sekolah tersebut pada hari Sabtu (21/8).

Sekolah yang berdiri sejak 24 Oktober 1980 itu semula dikenal sebagai SMPN 1 Kemiri. Berada di Jalan Kemiri- Pituruh Km 1, sekolah yang berdiri di atas tanah seluas 8.000 m2 itu memang strategis.

Letaknya yang berada di tepi jalan yang menghubungkan akses dari Kecamatan Kemiri menuju Kecamatan Pituruh, memudahkan siswa untuk menjangkaunya.  Jaraknya pun hanya sekitar 2 Km dari alun-alun yang menjadi pusat keramaian Kemiri.

Lingkungan sekolah pun tampak asri dan hijau, terlebih dengan banyaknya pohon buah yang tumbuh subur. Seperti pohon kelengkeng dan mangga yang saat ini  sedang berbuah lebat.

Setyo Wiyono menunjukkan prasasti peresmian gedung SMPN 18 oleh Kakanwil Depdikbud Jateng tahun 1980
Di tengah lingkungan sekolah berdiri megah sebuah gedung yang diberi nama Graha Wiyata Siswatama. “Bangunan dua lantai itu baru diresmikan tahun 2020 lalu. Di lantai 1 terdapat dua ruangan yang difungsikan untuk pertemuan,” kata Setyo.

Masing-masing untuk kapasitas 50 dan 100 orang. Sedangkan di lantai 2 berupa aula serbaguna yang dapat menampung 500 orang. Gedung tersebut juga dilengkapi dua buah tangga yang berada pada sisi kiri dan kanan sehingga memudahkan arus naik turun pengunjung.

Selain dilengkapi laboratorium komputer, untuk kegiatan olah raga siswa, sekolah yang memiliki 21 kelas itu dilengkapi dengan lapangan yang difungsikan untuk lapangan basket, badminton dan futsal sekaligus.

Di SMPN 18, setiap kelas diberi nama pahlawan nasional, seperti Robert Wolter Monginsidi, Diponegoro, dan Sudirman. Hal itu menurut Setyo, agar siswa dapat meneladani jiwa kepemimpinan serta semangat perjuangan para pahlawan tersebut.

Suasana asri di kompleks SMPN 18
Kepala SMPN 18 Teguh Prayit, S.Pd, M.Pd menjelaskan, sejak tahun 2019 sekolahnya berhasil meraih predikat sebagai sekolah adiwiyata dan maju ke tingkat provinsi Jawa Tengah. Prestasi yang menonjol terutama adalah prestasi non akademik.

“Berbagai lomba kejuaraan antara lain cabor atletik berhasil menjadi juara di tingkat kabupaten,” katanya. Meski demikian, mulai tahun ini sekolahnya ikut serta dalam KSN tingkat kabupaten.

Teguh yang menjabat sebagai kepala di SMPN 18 sejak Oktober 2019 itu memiliki banyak pengalaman di dunia pendidikan.

“Sebelumnya saya menjadi KS di SMPN 39, juga di SMPN 25,” ucap Teguh yang sudah 23 tahun menjadi guru itu.

Kepala SMPN 18 Teguh Prayit, S.Pd, M.Pd
Dalam kepengurusan MKKS SMP, Teguh pernah menjadi Ketua Sub Rayon 03 MKKS SMP, dan sekarang dirinya menjabat sebagai Ketua Sub Rayon 07 yang merupakan sub rayon terbesar dari tujuh sub rayon yang ada di Kabupaten Purworejo.

Hal itu karena anggotanya berasal dari 21 SMP negeri maupun swasta yang meliputi Kecamatan Kemiri, Pituruh, dan Bruno. Tugas lainnya, lanjut Teguh, yakni jabatan sebagai Plt Kepala SMPN 22 Purworejo yang berada di Kecamatan Gebang sejak 17 Januari 2021.

Menjadi nakhoda di saat pandemi tentu bukanlah hal yang mudah. Teguh terus mensupport tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk memaksimalkan kerja sebagai wujud dedikasi dan etos kerja.

“Caranya yakni memberikan layanan edukatif kepada siswa optimal, baik di bidang kognitif, psikomotor maupun afektif. Tujuannya agar terwujud generasi unggul dan berkarakter menyongsong Indonesia Emas 2045”.

Siswa wajib cuci tangan sebelum masuk kelas
Sebelum pandemi berlangsung, upaya untuk membangun siswa berkarakter dengan budaya disiplin, santun dan beriman dilakukan melalui pembiasan sholat Dhuhur berjamaah dan sholat Dhuha di masjid sekolah.

Selain itu siswa juga dilatih melakukan kultum saat sholat berjamaah, mengikuti seni baca Al Quran, serta budaya baca dan literasi sekolah.

Di bidang sarpras, selain membangun Gedung Serbaguna Graha Wiyata Siswatama, Teguh juga tengah
mempercantik taman sekolah. Dirinya juga melakukan penyediaan wastafel untuk tiap kelas sebagai upaya mendukung prokes di masa pandemi.

Di bidang akademik, Teguh berupaya meningkatkan mutu pembelajaran serta mendorong 39 guru yang dimiliki SMPN 18 untuk berkarir dan naik pangkat.

Pertemuan siswa baru di sekolah digelar dengan prokes ketat
Salah satu upaya untuk mempromosikan sekolah juga dilakukan Teguh melalui kegiatan workshop tingkat kabupaten di sekolahnya, yang diselenggarakan oleh Sub Rayon 07 bekerjasama dengan MKKS SMP Kabupaten Purworejo.

Sebelumnya Teguh juga mengenalkan dalang cilik serta wiyogo yang merupakan siswa SMPN 18 pada acara pentas wayang kulit saat peringatan Lustrum ke-8 SMPN 18 bulan Oktober tahun 2020.

Melalui berbagai upaya yang dilakukan Teguh berharap agar SMPN 18 menjadi sekolah yang kompetitif sehingga bisa diperhitungkan di kancah dunia pendidikan, setidaknya di Kabupaten Purworejo.

“Meski sudah dikenal luas di tingkat sub rayon 07, kami berharap SMPN 18 bisa lebih dikenal di tingkat kabupaten melalui berbagai kegiatan serta prestasi baik sekolah, siswa maupun gurunya,” pungkas Teguh.

Pada masa pembelajaran tatap muka terbatas yang akan dimulai pada Senin mendatang, SMPN 18 pun telah siap menyambut siswa baru melalui metode pembelajaran yang sesuai dengan prokes ketat di masa pandemi. (Dia)

Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh, Upacara HUT ke-76 RI

Hari Selasa, (17/08/2021). Segenap guru dan karyawan SMP Negeri 18 Purworejo memperingati upacara HUT RI Ke-76 kemerdekaan Republik Indonesia. Meskipun peringatan HUT kemerdekaan RI kali ini masih dalam keadaan pandemi Covid-19, namun tidak mengurangi suka cita dan kekhidmatan para guru dan karyawan Smp Negeri 18 Purworejo.

Upacara  Bendera

Rangkaian  Kegiatan upacara HUT RI ke 76 di Smp Negeri 18 Purworejo dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan oleh para peserta dan petugas upacara. Kegiatan peringatan upacara ini dinilai dapat menumbuhkan semangat nasionalisme, dan patriotisme dimana guru juga merupakan seorang pahlawan bergelar pahlawan tanpa tanda jasa ujar Fuad Aufa Rahman selaku guru PPKn di Smp 18 Purworejo.

Inti dari amanat yang disampaikan oleh Pembina upacara Setyo Wiyono,S.Pd., M.M.Pd. dalam peringatan HUT RI ke 76, Sebagai ASN yang baik tentunya harus dapat memberikan contoh yang baik kepada para siswa dan teladan bagi para generasi-generasi penerus supaya termotivasi dengan adanya contoh yang baik dan juga dapat tetap melakukan kegiatan positif meski dalam keadaan pandemi covid 19.

DIRGAHAYU KE-76 INDONESIAKU

Galeri Merdeka : Turnamen Olahraga Memperingati HUT RI ke 76 dengan Prokes Ketat

Dalam rangka memperingati hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 76 di tahun 2021 kali ini, Sekolah Menengah Negeri 18 Purworejo menyelenggarakan turnamen olahraga yang diikuti oleh Guru dan Karyawan. Hal ini dipilih karena olahraga dapat menambah imun tubuh di tengah pandemi saat ini. Selain itu olahraga juga dapat menambah kekompakan sesama Guru dan Karyawan.

Sejumlah 24 peserta tercatat mengikuti turnamen yang terbagi menjadi beberapa cabang lomba, yaitu Bulu Tangkis Ganda Campuran, Tenis Meja Putra dan Tenis Meja Putri. Cabang Olahraga Bulu Tangkis diikuti 8 nomor peserta, Cabang Olahraga Tenis Meja Putra diikuti 16 nomor peserta, dan Cabang Olahraga Tenis Meja Putri diikuti 8 nomor peserta. Semua cabang olahraga tersebut diperlombakan dengan protokol kesehatan yang ketat pada tanggal 12 sampai 16 Agustus 2021.

Pasangan bulu tangkis Marvi Akbar I dan Dian Putri Permatasari berhasil mengalahkan lawannya dalam Final turnamen yaitu Setyo Wiyono dan Siti Zulaikhah dengan 3 set pertandingan. Sedangkan pada turnamen Tenis Meja Putri, Pratiwi berhasil mengalahkan Endang Susilowati di partai Final dengan 2 kali kemenangan. Perlombaan ditutup dengan pertandingan Final Tenis Meja Putra, Muncar berhasil mengalahkan Sumargono hanya dengan 2 set pertandingan.

Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 18 Purworejo, Teguh Prayitno SPd MMPd saat memberikan hadiah lomba Tenis Meja mengucapkan selamat kepada masing-masing pemenang. “Saya berharap ajang lomba memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ini bisa menambah rasa patriotisme dan cinta terhadap Tanah Air. Dirgahayu Republik Indonesia. Merdeka!”, ungkap Teguh. (MA)


 

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Masa Pandemi Covid-19 2021 Virtual/Daring/Online

SMP Negeri 18 Purworejo melaksanakan MPLS Tahun 2021 masa pandemi Covid-19 dengan Mode Daring. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) juga dikenal sebagai Masa Orientasi Siswa (MOS) atau Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPD) merupakan sebuah kegiatan yang umum dilaksanakan di sekolah setiap awal tahun ajaran guna menyambut kedatangan para peserta didik baru.

Masa orientasi lazim dijumpai di sekolah. Hampir seluruh sekolah negeri maupun swasta menggunakan cara itu untuk mengenalkan almamater pada peserta didik baru. Pada perguruan tinggi, Kegiatan serupa dikenal dengan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK). MPLS dijadikan sebagai ajang untuk melatih ketahanan mental, disiplin, dan mempererat tali persaudaraan. MPLS juga sering dipakai sebagai sarana perkenalan siswa terhadap lingkungan baru di sekolah tersebut. Baik itu perkenalan dengan sesama siswa baru, senior, guru, hingga karyawan lainya di sekolah itu,. Tak terkecuali pengenalan berbagai macam kegiatan yang ada dan rutin dilaksanakan di lingkungan sekolah.

Image: Joko Purwanto, S.Pd selaku ketua panitia membawakan acara MPLS

 

MPLS SMP Negeri 18 Purworejo dilaksanakan selama 3 hari, yaitu mulai hari Senin tanggal 12Juli 2021 s.d Rabu tanggal 14 Juli 2021. Kegiatan MPLS tahun ini diadakan dengan Mode Daring menggunakan Media Sosial diantaranya Youtube, Instagram dan Whats App Grup. Selama kegiatan panitia MPLS membagikan file, link atau informasi melalui Whats App Grup dan Instagram kemudian siswa baru membuka link Youtube untuk melihat video yang dibagikan panitia.

Image : Kepala Sekolah, Teguh Prayitno, S.Pd.,M.M.Pd. memberikan sambutan kegiatan MPLS Daring

 

Kegiatan MPLS Daring 2021 hari pertama, Senin 12 Juli dimulai pukul 07.30 wib dengan susunan acara: Persiapan MPLS; Sambutan Pembukaan MPLS oleh kepala sekolah; Perkenalan siswa melalui Grup Whats App dengan mengirim foto memakai seragam diberi keterangan nama, kelas, alamat, dan motto; Profil Sekolah; Struktur organisasi; Pemberian Materi Integritas. Kegiatan hari pertama selesai pukul 11.40 wib.

Image: Pengenalan Lingkunan Sekolah/ Ruang Guru dan Perpustakaan

 

Image: Profil Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Image: Siswa melakukan perkenalan melalui foto berseragam melalui whats app grup

 

Kegiatan MPLS Daring hari kedua, Selasa 13 Juli dimulai pukul 07.30 wib dengan susunan acara: Persiapan MPLS; Materi Bela Negara; Wawasan Wiyata Mandala; Kewirausahaan; Tata Krama. Kegiatan hari kedua selesai pukul 11.00 wib.

Kegiatan MPLS Daring hari ketiga, Rabu 14 Juli diisi oleh pemberian materi oleh panitia melalui grup diskusi whats app diantaranya Literasi K2013, Adiwiyata, Cara Blajar Efektif, Kepramukaan, Pendidikan karakter dan Pembinaan Mental Agama dilanjutkan penutup oleh kepala sekolah melalui sambutan yang dibagikan lewat Youtube.

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah 2021

SMP Negeri 18 Purworejo, 12-14 Juli 2021

Selamat Hari Kartini

21 April 2021

Tiada awan di langit yang tetap selamanya. Tiada mungkin akan terus-menerus terang cuaca. Sehabis malam gelap gulita lahir pagi membawa keindahan. Kehidupan manusia serupa alam._Raden Ajeng Kartini_

Hari ini 21 April diperingati sebagai Hari Kartini 2021. Setiap tahunnya rakyat Indonesia memperingati hari lahir pahlawan nasional Raden Ajeng Kartini sebagai momen emansipasi wanita.

Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat yang merupakan tokoh emansipasi wanita lahir dari keluarga bangsawan. Darah bangsawan R.A. Kartini diperoleh dari garis keturunan ayahnya yang masih berkaitan dengan Sri Sultan Hamengkubuwono VI dan masih merupakan keturunan dari Kerjaan Majapahit.

R.A. Kartini lahir di Jepara pada 21 April 1879. Ayah R.A. Kartini adalah Bupati Jepara kala itu, Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, sementara ibunya, MA Ngasirah, adalah seorang anak kiai di Jepara.

R.A. Kartini dinobatkan sebagai pahlawan nasional kemerdekaan Indonesia oleh Presiden Soekarno pada 1964. Semasa hidupnya Kartini sangat peduli pada pendidikan kaum pribumi, khususnya perempuan. Dia membangun sebuah sekolah khusus wanita di Rembang.

R.A. Kartini meninggal dunia pada usia 25 tahun dan dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang. Usai kematiannya, surat-surat Kartini dikumpulkan dan diterbitkan dalam sebuah buku berjudul ‘Door Duisternis tot Licht’ atau Habis Gelap Terbitlah Terang.