
Kepala Sekolah NURHAYATI, S.Pd

Senin-Selasa , 20-21 Desember 2021
Merebaknya wabah covid-19 ke Indonesia pada pertengahan maret 2020 hingga saat ini, memberikan dampak besar pada segala aspek kehidupan. Salah satunya adalah mengubah tatanan pendidikan, termasuk tingkat pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP). SMP Negeri 18 Purworejo telah melakukan penyesuaian terhadap tatanan model pembelajaran di masa pandemi covid-19, yang semula pembelajaran dilakukan secara penuh melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ)/online/daring, sekarang sudah memulai pembelajaran tatap muka, yang kami menyebutnya dengan “Konsultasi Terpogram”. Meski demikian, adanya konsultasi terpogram di SMP Negeri 18 Purworejo masih tetap dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan berbagai keterbatasan. Selain menghimbau siswa untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, siswa yang masuk untuk melaksanakan konsultasi terpogrampun dibagi menjadi 2 rombel dari keseluruhan masing-masing kelas terdapat kurang lebih 32 siswa. Selain pembatasan dari segi jumlah siswa yang masuk konsultasi terpogram, waktu yang diberikan pihak sekolahpun juga terbatas yaitu 30 menit untuk setiap mata pelajaran dari jumlah keseluruhan enam mata pelajaran di setiap harinya.
Lalu bagaimana guru dapat memaksimalkan kegiatan pembelajaran agar tetap produktif dan menyenangkan meski dengan berbagai keterbatasan…?? Inilah salah satu cara yang dilakukan guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 18 Purworejo, yaitu memaksimalkan penggunaan smarthphone dengan memanfaatkan aplikasi tambahan penunjang pembelajaran yang dapat diunduh pada Playstore.
WhatsApp, Aplikasi ini menjadi yang paling mudah dan sering digunakan sebagai sarana dan media pembelajaran jarak jauh (PJJ)/online/daring. Aplikasi inilah yang memiliki fitur perpesanan yang tersedia untuk smarthphone sehingga dapat dimanfaatkan untuk penyampaian pesan perorangan, penyampaian pesan dalam grup, melampirkan video, melampirkan foto, melampirkan file dalam bentuk pdf ataupun word, panggilan suara dan video conference. Awalnya, materi yang diberikan oleh guru berupa ringkasan-ringkasan materi berupa foto dan uraian materi dalam file pdf , ppt atau word untuk kemudian dipelajari. Jika ada materi yang dirasa belum jelas, maka dibukalah forum tanya jawab pada WhatsApp grup kelas yang telah ada. Sedangkan untuk pengumpulan tugas dan tindak lanjutnya dilakukan kembali ketika jadwal siswa masuk konsultasi terpogram.
Berkaitan dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, inilah beberapa aplikasi penunjang pembelajaran tambahan yang dimanfaatkan oleh guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 18 Purworejo agar siswa tetap produktif dimasa pandemi covid-19 :
KineMaster adalah aplikasi yang memiliki fitur membantu dalam memotong video, menggabungkan gambar dengan video, menambahkan efek bermacam-macam, dan masih banyak lagi. Dengan demikian, guru dapat berinovasi membuat sebuah video pembelajaran yang menarik dan kreatif mengenai suatu materi, kemudian dibagikan kepada siswa melalui grup diskusi pada whats app. Dengan video pembelajaran yang telah dibuat menggunakan aplikasi KineMaster tersebut diharapkan siswa akan lebih tertarik menerima pelajaran yang selama ini mungkin terasa membosankan apabila guru hanya sekedar memberikan materi lewat whats app yang sebatas foto maupun file uraian materi pdf atau word.
Foto : guru membuat video pembelajaran melalui aplikasi Kine Master
Disisi lain jika dikaitkan dengan materi pelajaran bab 1 kelas VIII tentang “Berita Seputar Indonesia” penggunaan aplikasi KineMaster ini juga dapat meningkatkan produktivitas bagi siswa. Dalam hal ini guru memberikan pelatihan untuk membuat video sekaligus memberi tahu langkah-langkah mengedit menggunakan aplikasi KineMaster. Setelah itu, siswa diberi tugas untuk membuat video penyampaian berita kemudian mengeditnya menggunakan aplikasi KineMaster. Tugas membuat video inilah yang nantinya dapat meningkatkan produktivitas belajar siswa karena dapat dikerjakan dirumah dengan mencari sumber berita di lingkungan sekitar siswa, sekaligus melatih memanfaatkan teknologi khususnya smarthphone.
Foto : contoh hasil karya video penyampaian berita siswa smpn 18 purworejo
2. Canva
Canva adalah sebuah aplikasi smarthphone untuk desain grafis yang menjembatani penggunanya agar dapat dengan mudah merancang berbagai jenis desain kreatif secara online. Mulai dari mendesain kartu ucapan, poster, brosur, infografik, hingga presentasi.
Dalam memanfaatkan hal tersebut, guru dapat berinovasi membuat grafis atau icon kelas yang dapat digunakan untuk wallpaper/foto profil pada WhatsApp grup diskusi kelas. Dengan tampilan grup diskusi kelas yang menarik, siswa diharapkan akan lebih tertarik untuk selalu mengikuti pelajaran jarak jauh walaupun sebatas diskusi di grup whats app kelas.
Foto : Icon grup diskusi kelas dibuat menggunakan aplikasi Canva
Selain manfaat tersebut, Aplikasi Canva pada smarthphone juga dapat digunakan siswa dalam hal membuat tugas Bab 2 kelas VIII tentang materi “Teks Iklan, Slogan dan Poster”. Dalam hal ini guru dapat memberikan pelatihan penggunaan aplikasi Canva, kemudian memberikan tugas membuat Iklan, Slogan maupun Poster menggunakan aplikasi Canva. Tugas tersebut dapat dikerjakan dari rumah sehingga meningkatkan produktivitas belajar siswa dalam hal pemanfaatan teknologi khususnya smarthphone.
Foto : Aplikasi Canva untuk membuat poster iklan atau slogan
3. Zoho Show
Aplikasi ini memiliki fungsi untuk membuat tampilan pada powerpoint agar lebih menarik. Fitur yang dapat digunakan pada aplikasi ini seperti membuat pergantian slide, membuat diagram, grafis, model huruf dan lain-lain dengan tampilan yang lebih menarik.
Foto : Zoho Show membuat presentasi powerpoint menjadi menarik
Dengan demikian, guru dapat memanfaatkan aplikasi tersebut untuk berinovasi membuat atau mengedit presentasi pemaparan materi yang menarik dalam bentuk pdf, kemudian diharapkan ketika dibagikan kepada siswa melalui grup diskusi whats app, siswa akan lebih tertarik membaca materi dalam file pdf yang diberikan oleh guru, sehingga produktivitas belajar siswa akan meningkat.
4. Adobe Lightroom
Adobe Lightroom adalah aplikasi untuk mengedit foto. Dengan aplikasi ini, guru maupun siswa dapat melakukan edit foto standar, seperti mengutak-atik pencahayaan, kontras, highlight, bayangan, rona putih dan hitam. Selain itu, siswa maupun guru dapat mengedit warna dengan mengedit suhu warna, corak, vibrance dan saturasi.
Foto : Tugas siswa diedit menggunakan Adobe Lightroom sebelum dikirim lewat WA
Pada pembelajaran jarak jauh (PJJ)/online/daring tidak jarang guru yang memberikan pilihan cara pengumpulan tugas atau hasil pekerjaan siswa, selain tugas dapat dikumpulkan ketika masuk konsultasi terpogram biasanya tugas juga dapat dikumpulkan melalui WhatsApp dalam bentuk foto. Berkaitan dengan hal tersebut, siswa dapat menggunakannya untuk mengedit foto agar tugas dapat lebih jelas sehingga tulisannya terbaca. Secara tidak langsung siswa telah produktif memanfaatkan teknologi yang ada pada smarthphone miliknya.
5. Youtube
Semua kalangan guru dan pelajar mungkin sudah mengenal aplikasi yang satu ini. Youtube adalah aplikasi untuk mengunggah, mengunduh maupun menonton video. Pembelajaran jarak jauh (PJJ)/online/daring mungkin akan kurang efektif apabila guru hanya memberikan materi lewat grup diskusi WhatsApp tanpa ada tambahan sumber materi lain. Youtube inilah yang dapat dimanfaatkan guru untuk mencari link video sesuai materi yang dapat dibagikan kepada siswa untuk meningkatkan produktivitas belajar.
Foto : Video pembelajaran oleh guru smpn 18 purworejo yang sudah diunggah ke youtube
Selain itu, dengan adanya youtube, guru juga dapat memanfaatkannya untuk mengunggah dokumen tugas-tugas siswa, sehingga siswa akan lebih bersemangat dalam mengerjakan setiap penugasan ketika mengetahui hasil pekerjaanya akan diunggah ke youtube.
Itulah beberapa aplikasi penunjang tambahan untuk meningkatkan produktivitas belajar siswa. Masih banyak aplikasi yang dapat digunakan oleh guru sebagai penunjang pembelajaran, maka dari itu guru dituntut untuk dapat meningkatkan kinerja dengan memanfaatkan teknologi terlebih dimasa pandemi covid-19 seperti sekarang ini.
SMPN 18 Purworejo, Sekolah Paling Banyak Peminat di Kecamatan Kemiri
KEMIRI, Meski ada tiga SMP negeri di Kecamatan Kemiri, tapi SMPN 18 merupakan sekolah negeri yang paling banyak diminati oleh calon peserta didik. Hal itu tampak saat PPDB dari tahun ke tahun.
Seperti PPDB tahun ini, dari kapasitas 224 siswa, yang mendaftar lebih dari 400 calon siswa. Hal itu disampaikan oleh Waka Umum SMPN 18 Setyo Wiyono, M.Pd saat Purworejo News berkunjung ke sekolah tersebut pada hari Sabtu (21/8).
Sekolah yang berdiri sejak 24 Oktober 1980 itu semula dikenal sebagai SMPN 1 Kemiri. Berada di Jalan Kemiri- Pituruh Km 1, sekolah yang berdiri di atas tanah seluas 8.000 m2 itu memang strategis.
Letaknya yang berada di tepi jalan yang menghubungkan akses dari Kecamatan Kemiri menuju Kecamatan Pituruh, memudahkan siswa untuk menjangkaunya. Jaraknya pun hanya sekitar 2 Km dari alun-alun yang menjadi pusat keramaian Kemiri.
Lingkungan sekolah pun tampak asri dan hijau, terlebih dengan banyaknya pohon buah yang tumbuh subur. Seperti pohon kelengkeng dan mangga yang saat ini sedang berbuah lebat.
Setyo Wiyono menunjukkan prasasti peresmian gedung SMPN 18 oleh Kakanwil Depdikbud Jateng tahun 1980
Di tengah lingkungan sekolah berdiri megah sebuah gedung yang diberi nama Graha Wiyata Siswatama. “Bangunan dua lantai itu baru diresmikan tahun 2020 lalu. Di lantai 1 terdapat dua ruangan yang difungsikan untuk pertemuan,” kata Setyo.
Masing-masing untuk kapasitas 50 dan 100 orang. Sedangkan di lantai 2 berupa aula serbaguna yang dapat menampung 500 orang. Gedung tersebut juga dilengkapi dua buah tangga yang berada pada sisi kiri dan kanan sehingga memudahkan arus naik turun pengunjung.
Selain dilengkapi laboratorium komputer, untuk kegiatan olah raga siswa, sekolah yang memiliki 21 kelas itu dilengkapi dengan lapangan yang difungsikan untuk lapangan basket, badminton dan futsal sekaligus.
Di SMPN 18, setiap kelas diberi nama pahlawan nasional, seperti Robert Wolter Monginsidi, Diponegoro, dan Sudirman. Hal itu menurut Setyo, agar siswa dapat meneladani jiwa kepemimpinan serta semangat perjuangan para pahlawan tersebut.
Suasana asri di kompleks SMPN 18
Kepala SMPN 18 Teguh Prayit, S.Pd, M.Pd menjelaskan, sejak tahun 2019 sekolahnya berhasil meraih predikat sebagai sekolah adiwiyata dan maju ke tingkat provinsi Jawa Tengah. Prestasi yang menonjol terutama adalah prestasi non akademik.
“Berbagai lomba kejuaraan antara lain cabor atletik berhasil menjadi juara di tingkat kabupaten,” katanya. Meski demikian, mulai tahun ini sekolahnya ikut serta dalam KSN tingkat kabupaten.
Teguh yang menjabat sebagai kepala di SMPN 18 sejak Oktober 2019 itu memiliki banyak pengalaman di dunia pendidikan.
“Sebelumnya saya menjadi KS di SMPN 39, juga di SMPN 25,” ucap Teguh yang sudah 23 tahun menjadi guru itu.
Kepala SMPN 18 Teguh Prayit, S.Pd, M.Pd
Dalam kepengurusan MKKS SMP, Teguh pernah menjadi Ketua Sub Rayon 03 MKKS SMP, dan sekarang dirinya menjabat sebagai Ketua Sub Rayon 07 yang merupakan sub rayon terbesar dari tujuh sub rayon yang ada di Kabupaten Purworejo.
Hal itu karena anggotanya berasal dari 21 SMP negeri maupun swasta yang meliputi Kecamatan Kemiri, Pituruh, dan Bruno. Tugas lainnya, lanjut Teguh, yakni jabatan sebagai Plt Kepala SMPN 22 Purworejo yang berada di Kecamatan Gebang sejak 17 Januari 2021.
Menjadi nakhoda di saat pandemi tentu bukanlah hal yang mudah. Teguh terus mensupport tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk memaksimalkan kerja sebagai wujud dedikasi dan etos kerja.
“Caranya yakni memberikan layanan edukatif kepada siswa optimal, baik di bidang kognitif, psikomotor maupun afektif. Tujuannya agar terwujud generasi unggul dan berkarakter menyongsong Indonesia Emas 2045”.
Siswa wajib cuci tangan sebelum masuk kelas
Sebelum pandemi berlangsung, upaya untuk membangun siswa berkarakter dengan budaya disiplin, santun dan beriman dilakukan melalui pembiasan sholat Dhuhur berjamaah dan sholat Dhuha di masjid sekolah.
Selain itu siswa juga dilatih melakukan kultum saat sholat berjamaah, mengikuti seni baca Al Quran, serta budaya baca dan literasi sekolah.
Di bidang sarpras, selain membangun Gedung Serbaguna Graha Wiyata Siswatama, Teguh juga tengah
mempercantik taman sekolah. Dirinya juga melakukan penyediaan wastafel untuk tiap kelas sebagai upaya mendukung prokes di masa pandemi.
Di bidang akademik, Teguh berupaya meningkatkan mutu pembelajaran serta mendorong 39 guru yang dimiliki SMPN 18 untuk berkarir dan naik pangkat.
Pertemuan siswa baru di sekolah digelar dengan prokes ketat
Salah satu upaya untuk mempromosikan sekolah juga dilakukan Teguh melalui kegiatan workshop tingkat kabupaten di sekolahnya, yang diselenggarakan oleh Sub Rayon 07 bekerjasama dengan MKKS SMP Kabupaten Purworejo.
Sebelumnya Teguh juga mengenalkan dalang cilik serta wiyogo yang merupakan siswa SMPN 18 pada acara pentas wayang kulit saat peringatan Lustrum ke-8 SMPN 18 bulan Oktober tahun 2020.
Melalui berbagai upaya yang dilakukan Teguh berharap agar SMPN 18 menjadi sekolah yang kompetitif sehingga bisa diperhitungkan di kancah dunia pendidikan, setidaknya di Kabupaten Purworejo.
“Meski sudah dikenal luas di tingkat sub rayon 07, kami berharap SMPN 18 bisa lebih dikenal di tingkat kabupaten melalui berbagai kegiatan serta prestasi baik sekolah, siswa maupun gurunya,” pungkas Teguh.
Pada masa pembelajaran tatap muka terbatas yang akan dimulai pada Senin mendatang, SMPN 18 pun telah siap menyambut siswa baru melalui metode pembelajaran yang sesuai dengan prokes ketat di masa pandemi. (Dia)
SMP Negeri 18 Purworejo melaksanakan MPLS Tahun 2021 masa pandemi Covid-19 dengan Mode Daring. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) juga dikenal sebagai Masa Orientasi Siswa (MOS) atau Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPD) merupakan sebuah kegiatan yang umum dilaksanakan di sekolah setiap awal tahun ajaran guna menyambut kedatangan para peserta didik baru.
Masa orientasi lazim dijumpai di sekolah. Hampir seluruh sekolah negeri maupun swasta menggunakan cara itu untuk mengenalkan almamater pada peserta didik baru. Pada perguruan tinggi, Kegiatan serupa dikenal dengan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK). MPLS dijadikan sebagai ajang untuk melatih ketahanan mental, disiplin, dan mempererat tali persaudaraan. MPLS juga sering dipakai sebagai sarana perkenalan siswa terhadap lingkungan baru di sekolah tersebut. Baik itu perkenalan dengan sesama siswa baru, senior, guru, hingga karyawan lainya di sekolah itu,. Tak terkecuali pengenalan berbagai macam kegiatan yang ada dan rutin dilaksanakan di lingkungan sekolah.
Image: Joko Purwanto, S.Pd selaku ketua panitia membawakan acara MPLS
MPLS SMP Negeri 18 Purworejo dilaksanakan selama 3 hari, yaitu mulai hari Senin tanggal 12Juli 2021 s.d Rabu tanggal 14 Juli 2021. Kegiatan MPLS tahun ini diadakan dengan Mode Daring menggunakan Media Sosial diantaranya Youtube, Instagram dan Whats App Grup. Selama kegiatan panitia MPLS membagikan file, link atau informasi melalui Whats App Grup dan Instagram kemudian siswa baru membuka link Youtube untuk melihat video yang dibagikan panitia.
Image : Kepala Sekolah, Teguh Prayitno, S.Pd.,M.M.Pd. memberikan sambutan kegiatan MPLS Daring
Kegiatan MPLS Daring 2021 hari pertama, Senin 12 Juli dimulai pukul 07.30 wib dengan susunan acara: Persiapan MPLS; Sambutan Pembukaan MPLS oleh kepala sekolah; Perkenalan siswa melalui Grup Whats App dengan mengirim foto memakai seragam diberi keterangan nama, kelas, alamat, dan motto; Profil Sekolah; Struktur organisasi; Pemberian Materi Integritas. Kegiatan hari pertama selesai pukul 11.40 wib.
Image: Pengenalan Lingkunan Sekolah/ Ruang Guru dan Perpustakaan
Image: Profil Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Image: Siswa melakukan perkenalan melalui foto berseragam melalui whats app grup
Kegiatan MPLS Daring hari kedua, Selasa 13 Juli dimulai pukul 07.30 wib dengan susunan acara: Persiapan MPLS; Materi Bela Negara; Wawasan Wiyata Mandala; Kewirausahaan; Tata Krama. Kegiatan hari kedua selesai pukul 11.00 wib.
Kegiatan MPLS Daring hari ketiga, Rabu 14 Juli diisi oleh pemberian materi oleh panitia melalui grup diskusi whats app diantaranya Literasi K2013, Adiwiyata, Cara Blajar Efektif, Kepramukaan, Pendidikan karakter dan Pembinaan Mental Agama dilanjutkan penutup oleh kepala sekolah melalui sambutan yang dibagikan lewat Youtube.
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah 2021
SMP Negeri 18 Purworejo, 12-14 Juli 2021