Langka, Siswa Pentas Wayang Kulit Pada Peringatan HUT ke-41 SMPN 18 Purworejo

Oktober 23, 2021 Ahmad Nas imam BERITA

KEMIRI, Ada yang unik dengan perayaan peringatan 41 tahun SMPN 18 Purworejo. Kali ini kegiatan dirangkai dengan pagelaran wayang kulit oleh siswa sekolah tersebut, baik dalang, sinden, maupun penabuh gamelan. Acara dihelat di bangunan kebanggaan yakni Gedung Graha Wiyata Siswatama, Sabtu (23/10).

Dalang pentas wayang kulit yakni Sukma Nirmala Jati, siswa kelas 7 SMPN 18. Tujuh sinden semuanya siswa kelas 7 dan 8. Adapun 24 kru gamelan merupakan gabungan antara alumni serta siswa siswi kelas 7 dan 8. Lakon yang dipentaskan yakni Babad Alas Mertani.

Tahun lalu pun, saat peringatan lustrum 8, digelar hal serupa dengan dalang Harry Musyafa Aqila yang sekarang duduk di kelas 9. Dalam pentas wayang kali ini Harry mendampingi Sukma, duduk di belakangnya.

Dengan demikian sudah ada dua bibit dalang cilik yang berasal dari sekolah yang mulai bertumbuh menjadi sekolah unggul tersebut. Mereka didampingi oleh guru Bahasa Jawa, Bintarti, S.Pd.

Ketua Komite Akhmad Fauzi menyerahkan wayang Bratasena kepada Ki Dalang

Kedua dalang cilik itu pun sudah diasah kemampuannya dengan ikut berpartisipasi dalam pentas wayang kulit semalam suntuk yang pernah digelar di Kecamatan Kemiri.

Selama tiga jam, pentas wayang kulit digelar dan ditonton oleh guru serta separuh jumlah siswa. Sisanya menonton secara live streaming yang disediakan pihak sekolah. Hal itu agar tontonan tersebut dapat dinikmati juga oleh masyarakat luas.

Ketua Komite SMPN 18, Ahmad Fauzi, beserta anggota komite pun turut hadir untuk menyaksikan pentas wayang yang digelar siang hari itu.

Sebelum pagelaran wayang dimulai, ketua komite didampingi Kepala SMPN 18 Teguh Prayitno, M.M.Pd menyerahkan wayang Bima kepada Ki Dalang didampingi guru pendamping.

Kepala SMPN 18 Teguh Prayitno, M.M.Pd menyampaikan sambutan

Kepala SMPN 18 Teguh Prayitno, M.M.Pd menyampaikan kepada Purworejo News, dirinya bangga dan treyuh atas kreativitas siswa yang mandiri berlatih. Bersama pendamping, mereka berlatih selama dua bulan.

“Semoga kegiatan ini dapat menjadi sarana nguri-uri budaya adi luhung. Mari kita semarakkan agar Indoensia dapat lebih dikenal melalui seni budayanya,” ucap kepala sekolah.

Dirinya pun merinci aneka kegiatan yang digelar bulan ini. Yaitu LDK pada Senin lalu, jalan sehat dan lomba menghias tumpeng pada Kamis dan Jumat.

Lalu hari ini, Sabtu (23/10) berupa pengajian dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW mulai pukul 07.00 dan dilanjut dengan pagelaran wayang kulit.

Lomba jalan sehat bagi siswa

Juga masih ada rangkaian kegiatan dalam rangka Bulan Bahasa, yakni pentas seni yang akan dihelat pada Rabu mendatang. Selain itu juga santunan bagi anak yatim pada hari berikutnya.

Kegiatan tersebut menurut Teguh Prayitno, diharapkan dapat mengasah kemampuan siswa di bidang kognitif dan afektif. “Tapi semuanya bermuara pada bidang edukasi,” ujarnya.

Teguh juga mengungkapkan, setahun terakhir ada beberapa prestasi yang diukir oleh siswa. Diantara pada ajang KSN, hanya SMPN 18 yang bisa ikut sampai ke tingkat provinsi. Selain itu juga pada ajang MAPSI berhasil membawa pulang empat piala.

“Ini menandakan bahwa semangat dan dedikasi semuanya bermanfaat dan bekerja,” kata Teguh Prayitno mantap.

Lomba membuat tumpeng

Lakon Babad Alas Mertani menceritakan tentang riwayat berdirinya negara Amarta, sebagai kelanjutan dari terbakarnya Bale Sigala-gala. Pandawa melalui Bratasena alias Bima menuntut dikembalikannya negara Astina dari Prabu Destarasta kepada Pandawa.

Tapi Prabu Destarasta tidak mengabulkan tuntutan Pandawa, dan hanya menyerahkan alas Mertani. Bratasena pun menerima dan mulailah keluarga Pandawa babad alas hingga menjadi negaranya Amarta.

Seperti layaknya wayang semalam suntuk, pentas wayang kulit tiga jam itu juga dilengkapi dengan adegan Limbuk yang menjadi ikon selingan hiburan atau intermezo dalam dunia perwayangan.

Para siswa pun tampak betah mengikuti pentas wayang tersebut. Sebagai generasi milenial merekalah yang diharapkan bisa menjadi tumpuan untuk nguri-nguri budaya Jawa. (Dia)

Semarak Bulan Bahasa di SMP Negeri 18 Purworejo

Kemiri , 27 Oktober 2021 — SMP Negeri 18 Purworejo kembali menggelar kegiatan kebahasaan dan kesastraan yang bertepatan pada setiap bulan Oktober, yaitu Bulan Bahasa. Kegiatan ini bukan hanya untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda, melainkan untuk membina dan mengembangkan bahasa dan sastra Indonesia, serta bertekad memelihara semangat dan meningkatkan peran siswa dalam bidang bahasa dan sastra.

 

Bulan bahasa secara rutin diselenggarakan SMP Negeri 18 Purworejo setiap bulan Oktober sebagai salah satu bentuk memperingati hari lahirnya Sumpah Pemuda yang menyepakati bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Dengan demikian, pada bulan Oktober biasa diperingati sebagai bulan bahasa.

 

Sebagai bentuk membudayakan bahasa dan sastra, khususnya di kalangan remaja, SMP Negeri 18 Purworejo mengadakan kegiatan pentas seni yang berkaitan dengan hal tersebut. Kegiatan pentas seni ini berupa lomba menyanyi lagu berbahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan bahasa Inggris. Penggunaan ketiga bahasa tersebut dipilih karena bahasa itulah yang sering dipelajari siswa di sekolah.

 

Kegiatan pentas seni ini berlangsung pada hari Rabu, 27 Oktober 2021 dan diikuti oleh perwakilan setiap kelas VII, VIII, dan IX. Masing-masing kelas mengirimkan perwakilannya sebanyak satu hingga tiga siswa untuk mengikuti lomba menyanyi. Ketentuan lomba menyanyi ini adalah siswa kelas VII menyanyikan sebuah lagu berbahasa Indonesia, siswa kelas VIII menyanyikan lagu berbahasa Jawa, dan siswa kelas IX menyanyikan lagu berbahasa Inggris.

Dok. Siswa Lomba Menyanyi

 

Kegiatan lomba yang diselenggarakan di tengah pandemi ini mengharuskan siswa masuk secara bergantian, yaitu dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama adalah siswa kelas VII A–VII G dan siswa kelas VIII A–VIII D yang masuk pukul 07.00–09.00 WIB. Kemudian, sesi kedua adalah siswa kelas VIII E–VIII G dan siswa kelas IX A–IX G yang masuk pukul 09.30–11.30 WIB. Meskipun demikian, semua siswa terlihat antusias dan bersemangat.

 

Acara berlangsung lancar dan meriah. Tak ingin ketinggalan, beberapa guru pun ikut menyumbangkan suara emasnya sehingga menambah semarak kegiatan bulan bahasa di SMP Negeri 18 Purworejo.

Marvi Akbar Iswanto

Dok. Guru Ikut Serta Menyanyi

 

Hasil yang diambil dari lomba pentas seni menyanyi ini adalah juara dari masing-masing angkatan kelas. Dari seluruh perwakilan kelas VII, VIII, dan IX yang menyanyikan lagu berbahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan bahasa Inggris, diambil masing-masing satu kelas yang memiliki jumlah skor tertinggi dan dinobatkan sebagai juara.

 

Selain itu, siswa yang tidak mengikuti lomba menyanyi, pada tanggal 25–26 Oktober 2021 melakukan kegiatan menulis puisi bagi siswa kelas VII, menulis legenda berbahasa Jawa bagi siswa kelas VIII, dan menulis cerpen bagi siswa kelas IX. Kegiatan tersebut sebagai upaya melatih keterampilan menulis siswa melalui sebuah karya tulis.

 

Dengan demikian, melalui kegiatan pentas seni dan menulis karya sastra dalam rangka memperingati bulan bahasa, SMP Negeri 18 Purworejo secara tidak langsung mengajarkan kepada para siswa untuk melestarikan dan menjaga bahasa sebagai alat pemersatu bangsa.

HUT SMP NEGERI 18 PURWOREJO KE 41 (SEMARAK RANGKAIAN KEGIATAN HUT SMP NEGERI 18 PURWOREJO)

HUMAS SPENDELAS – Perayaan ulang tahun sudah menjadi kegiatan rutin yang dilakukan setiap sekolah setiap tahunya. Hal ini juga dilakukan oleh SMP N 18 Purworejo. Pada tahun 2021 ini SMP N 18 Purworejo sudah mencapai umur 41 tahun.

Ucap Kepala sekolah bapak Teguh Prayitno S.Pd.M.M.Pd rangkaian kegiatan ini ini untuk meningkatkan kemampuan siswa baik dibidang kognitif, psikomotor maupun afektif. Semua itu muaranya adalah kemajuan siswa dibidang edukasi.

Serangkaian kegiatan telah diadakan, diantaranya jalan sehat, lomba menghias tumpeng dan pertunjukan wayang pada puncak acara. Kegiatan tersebut berlin gsung tanggal 21-23 Oktober 2021.

  • Rangkaian Olahraga Jalan Sehat

Antusiasme siswa terlihat pada hari kamis pagi saat akan mengikuti jalan sehat yang dimulai pukul 07.30. Mereka tampak sangat bersemangat mengikuti kegiatan jalan sehat yang juga diikuti oleh komite sekolah, kepala sekolah, guru dan karyawan Smp N 18 purworejo. Dalam acara jalan santai ini juga diberikan kupon undian dorprize yang dimana ditengah perjalanan siswa diberikan sebuah nomor yang nantinya akan diundi untuk mendapatkan hadiah dari bapak ibu guru, tentunya hal ini bertujuan untuk menambah semarak semangat siswa dalam mengikuti jalan santai.

(Dokumentasi pelepasan  jalan santai oleh Kepala Sekolah)

 

  • Menghias Tumpeng

Untuk menambah kemeriahan HUT ke 41 SMP Negeri 18 Purworejo juga diadakan lomba menghias tumpeng yang diikuti oleh 21 kelas. Setiap kelasnya berlomba-lomba menghias tumpeng untuk menjadai yang terbaik dan tentunya berusaha menjadi pemenang. Tentunya persiapan lomba menghias tumpeng ini sudah direncanakan sebelum kegiatan dan tentunya wali kelas juga telah memeberikan arahan kepada setiap siswanya.

(Dokumentasi lomba menghias tumpeng)

 

  • Pertunjukan wayang

Diacara Puncak yaitu pertunjukan wayang kulit yang di dalangi oleh Sukma Nirmala Jati siswa kelas VII Smp Negeri 18 Purworejo dan juga diiringi gamelan yang juga dari siswa-siswi Smp Negeri 18 Purworejo. Kisah yang diceritakan pada cerita wayang kali ini berjudul “Babat Alas Mertani” pertunjukan berlangsung sekitar 3 jam. Pertunjukan digelar di  gedung Graha wiyata siswa tama Smp Negeri 18 purworejo. Dalam pertunjukan wayang kulit berjalan menarik dari awal hinggaa akhir pertunjukan.

(Dokumentasi Pertunjukan wayang Kulit)